Sabtu, Oktober 17, 2009

Sekali Senja di Pancu

(puisi: Saiful Bahri)

jingga itu menangkup percik asin di batu

melintas batas harap
menyisir sisa hutan
malu-malu mengharap malam
menebar mimpi indah setelah seribu gundah
tercatat di kitab sejarah

Aceh,
di Pancu sendu
kurindu sapa Acehku

yang Aceh


Ujong Pancu, 17 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar